Mencatat Keuangan Rumah Tangga, Perlu Gak?


Ada kalanya saat pemasukan masuk ke kantong, tak lama kemudian uang langsung amblas. Telusur ditelusuri ternyata sebagian besar keuangan tidak dicatat, dan kita bingung uang yang keluar untuk apa saja.

Keuangan Harus Dicatat

Mencatat keuangan sebenarnya bukanlah hal yang berat. Hanya dibutuhkan konsistensi, agar kita tahu uang yang kita miliki habis untuk keperluan apa saja.

Lebih baik lagi, jika sebelum membelanjakan uang sudah kita beri pos sendiri uang yang dimiliki. 

Manfaat Mencatat Keuangan

Mencatat keuangan bukanlah hal yang sia-sia. Dengan adanya catatan keuangan, maka kita akan mengetahui kebutuhan kita dan bisa mengendalikan pengeluaran kita. Terlebih jika akhir tahun, saat hampir seluruh toko menawarkan diskon yang menggiurkan.

1. Menghindari Besar Pasak Daripada Tiang

Dengan mencatat keuangan, maka kita akan tahu besar pengeluaran kita setiap hari. Dan dengan ada catatan keuangan akan mengingatkan kita jumlah uang yang sudah dipakai.

2. Mengetahui Rata-Rata Pengeluaran Tiap Bulan

Adanya catatan keuangan akan menjadi catatan kita tersendiri dalam hal penggunaan uang.  Dengan adanya catatan keuangan akan mempermudah kita dalam mengetahui jumlah uang yang terpakai setiap bulannya.

3. Perencanaan Keuangan di Bulan Selanjutnya

Saat bulan-bulan tertentu akan membutuhkan banyak dana cadangan. Misalnya saat musim kondangan atau saat anak masuk sekolah. Dengan catatan keuangan akan mempermudah kita dalam membuat rencana pengeluaran, terutama di saat memerlukan dana lebih.

Cara Mencatat Keuangan

Dulu, saya sering mencatat keuangan dengan media buku tulis. Karena tak begitu konsisten dan terkadang lupa mencatat, catatan keuangan yang ada di buku tulis pun menjadi tak rapi.

Namun, sekarang dengan banyaknya aplikasi yang bisa diunduh di playstore, kita dapat mencatat keuangan dengan mudah. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi catatan keuangan.

Dengan aplikasi Catatan Keuangan ini, maka kita dapat mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran dimana pun dan kapanpun.  Selain ringkas, aplikasi ini sangat ramah di memori smartphone. Hanya dengan 2MB saja kita bisa mengunduh aplikasi ini.



Ada beberapa fitur yang bisa digunakan pada aplikasi ini. Ada fitur menambah penghasilan/pengeluaran di tiap harinya. Selain itu, pada aplikasi ini dilengkapi juga dengan total keuangan selama yang kita inginkan (bisa disetting dulu). Dengan aplikasi ini, kita jadi tahu rata-rata pengeluaran yang bisa kita optimalkan dilihat dari penghasilan yang didapat dan rata-rata pengeluaran setiap hari.

Bagi yang tak suka ribet dengan catatan keuangan, aplikasi ini cocok untuk melengkapi catatan keuangan rumah tangga kamu. Ya, kamu...

Udara Yoga, Jepara Nuansa Bali



Menjadi viral, ketika ada sebuah tempat wisata di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang menyajikan wisata keluarga bernuansa Bali. Tak jarang banyak wisatawan, baik dari Jepara maupun luar kota yang berbondong-bondong menuju lokasi ini.



Lokasi Wisata

Bertempat di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Tempat wisata hits ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Rute menuju tempat wisata ini bisa dicapai melalui dua jalur. Pertama, melalui bundaran Ngabul menuju arah Mantingan. Gang pertama sebelah kiri masuk terus ke aeah Desa Ngeling. Ada Masjid nanti belok ke kanan mengikuti jalan. Arah kedua, bisa dicapai dengan masuk gang pom bensin Ngabul, ikuti jalan lurus dan nanti akan ketemu tempat wisata ini.

Fasilitas

Di lokasi wisata ini terdapat beberapa gazebo yang bisa ditempati secara gratis. Ada gazebo yang berukuran kecil, adapula yang berukuran sedang untuk sekeluarga. 



Selain gazebo, ada juga kursi taman besar yang bisa ditempati sambil menikmati pemandangan sekitar.



Bagi yang ingin menunaikan sholat, terdapat mushola yang cukup besar. Sehingga bisa digunakan untuk sholat berjamaah bagi yang membawa rombongan. Toilet yang digunakan cukup tradisional, menambah kesan khas Bali di wisata ini.

Yang menarik, pusat informasi di tempat ini ada di rumah bukan RT yang langsung dikelola oleh pemilik tempat wisata ini. Dari sini berbagai informasi bisa kita dapatkan seputar tempat wisata bernuansa Bali.

Pusat oleh-oleh yang disediakan pun bertema Bali. Berbagai busana dan kerajinan khas Bali dijual di tempat ini. Dan letaknya sangat strategis ada di tengah-tengah kawasan wisata ini.

Wahana Bermain Anak dan Aneka Fauna

Tempat ini sangat ramah anak. Selain anak dapat bermain di tempat ini, tempat ini juga bisa menjadi sarana belajar bagi anak.

Berbagai wahana permainan dan outbond mini tersedia di tempat ini. Ada perosotan, jungkitan, tempat mendaki dan merayap anak. Dan jumlah yang tersedia juga lumayan banyak.



Selain anak dapat bermain. Anak juga bisa mengenal binatang lebih dekat. Ada monyet, kalkun, kuda, ayam, burung, dan binatang-binatang lainnya.



Yang menarik, ada sebuah sungai buatan yang bisa digunakan anak bermain. Anak bisa berenang dan menyelam. Dan seluruh perlengkapan bermain air anak sudah disediakan di tempat ini.

Kuliner

Ada beberapa penjual di kawasan wisata inim Pertama ada di sebuah bangunan, dan di sini kita bisa menikmati seluruh kawasan dari atas. Dan kuliner yang dijajakan dengan sebuah meja panjang. 

Berbagai macam snack ringan tersedia di sini. Ada juga gorengan dan pecel yang bisa kita santap di sini. Harga yang ditawarkan pun lumayan terjangkau. Pas bagi yang ingin berwisata tapi dengan budget terbatas.

baca juga : Kuliner Murah Jepara

Salah satu kuliner khas Bali yang dijajakan di sini adalah kopi Bali. Hanya dengan Rp3.000,- saja kita bisa menikmati kopi Bali tanpa harus terbang menuju Pulau Bali.



Tiket Masuk

Tiket masuk menuju tempat ini hanya sebesar Rp5.000,- per orang. Sedangkan untuk balita masuk ke lokasi tidak dipungut uang sepeser pun alias gratis.

Review Ala Saya

Tempat wisata ini sangat cocok untuk wisata keluarga. Selain ekonomis, tempat wisata ini juga sangat edukatif. Jadi sekali merekuh dayung, selain rekreasi juga sambil belajar.

Hanya saja, karena lokasi termasuk lokasi yang cukup sempit. Saya dan keluarga tidak cukup leluasa saat memasuki kawasan ini, terlebih saat musim liburan, banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang ke lokasi ini.

Tempat parkir pun masih di halaman milik warga. Karena lokasi ini tak menyediakan lokasi parkir, dan di sekitar banyak warga yang berjualan snack maupun minuman. Jadi lokasi ini semacam tempat untuk menambah penghasilan masyarakat sekitar.

Yang saya sayangkan, tempat untuk berjualan pecel dan menggoreng gorengan sangat berdekatan dengan kandang kuda. Mungkin sebagian orang tak bermasalah, tapi saya sangat menyayangkan higienitas penjual, karena tak jarang penjual pun memegang dan mengelus kuda.

Selain itu, monyet yang berada di sebuah kandang belum jinak. Saat anak saya hendak mendekati kandang. Tanpa disadari monyet menyerang dan hampir menggigit anak saya.

Meskipun dari sisi keamanan dan kenyamanan bagi saya tidak terlalu baik. Tetapi tempat wisata ini banyak menyuguhkan spot foto menarik yang instagramable dan khas Bali banget.



Penasaran.. Yuk datang sendiri ke lokasi 😁

Book Review : Canting



Hadi, seorang anak pengusaha batik mahsyur yang tinggal di kota gudeg menaruh hati pada seorang anak rewang bernama Sekar. Sekar sendiri merupakan gadis lugu yang baru saja menamatkan jenjang  SMA, umurnya sendiri berjarak 10 tahun dari umur Hadi. Sekar dilema apakah harus menerima lamaran Hadi ataukah tidak. Karena wejangan dari simbok, akhirnya Sekar menerima lamaran Hadi dan menikah dengannya.

Nduk, dengarkan simbok. Menikah itu tidak seburuk yang kamu bayangkan. Menikah juga ndak akan membuat cita-citamu jadi hancur. Simbok yakin Den Hadi itu orang baik. Dia pasti bisa membimbing kamu menjadi lebih maju
(Simbok – Canting Part 2)

Seperti kehidupan rumah tangga yang lainnya, kehidupan rumah tangga Sekar dan Hadi mengalami pasang surut. Ditambah dengan kehadiran Ajeng, teman Hadi yang sudah lama menaruh hati kepada Hadi. Ajeng yang masih belum legowo berusaha menarik perhatian Hadi, dan membuat pernikahan Hadi dan Sekar sedikit terganggu. Karena kesabaran Hadi, Sekar menjadi lebih dewasa. Dan membuat Hadi tambah cinta kepada istrinya ini.

Hambatan demi hambatan mereka arungi bersama. Hingga saat gudang batik Hadi terbakar dan Hadi kecelakaan, mereka lalui bersama. Sekar dengan gigih mengelola usahanya dari nol dan Hadi berusaha bangkit dari kondisi ketidaknormalan anggota badannya. Dan Sekar pun berhasil mengalahkan petuah bahwa orang desa ternyata bisa kuliah, dan Sekar mewujudkannya dengan kuliah di Inggris. 

Lalu, bagaimana dengan kehidupan rumah tangga mereka selanjutnya? Apakah akan ada Hadi dan Sekar kecil yang akan mengisi hari-hari mereka?



Saya pun tak sabar membaca kelanjutan kisah Hadi dan Sekar. Begitu banyak kejutan yang disajikan Mbak Fissilmi Hamida dalam setiap bagian ceritanya. Cerita ‘Canting’ ini menyuguhkan hal yang membuat penasaran pembacanya. Bahkan membuat baper para pembaca. Hubungan Hadi dan Sekar mungkin banyak yang mengalaminya, tetapi dalam kisah ini sarat akan makna dan kental dengan budaya Jawa.

Dari nama tokohnya saja sudah kental dengan nuansa Jawa. Ada Hadi, Sekar, Ajeng, Airlangga,  dan Haryo. Panggilan ibu juga akan mengingatkan kita pada zaman Jawa dahulu, dimana ibu biasa dipanggil simbok. Dan untuk kalangan ke atas, biasa dipanggil dengan sebutan kanjeng ibu. Penokohan antar tokoh dibuat sangat pas sesuai kehidupan sehari-hari. Tak ada tokoh yang terlalu sempurna dan tak ada tokoh yang dibuat-buat.

Alur yang disajikan lebih banyak alur maju, sehingga rasa penasaran pembaca di bagian selanjutnya sulit ditebak. Sesekali ada alur mundur, yang akan menjawab beberapa pertanyaan pembaca. Dan ternyata tak ada rahasia yang ditutupi pada kisah ‘Canting’ ini.

Hanya saja, saya kurang terpuaskan dengan latar tempat yang disajikan di cerita ini. Saya membayangkan keindahan kawasan tempat lahir Sekar. Saya membayangkan dalam cerita akan tersuguhkan pemandangan yang bisa dibayangkan. Namun, saya kurang mendapatkan feel dari latar yang disuguhkan.

Tetapi, meskipun saya kurang terpuaskan dengan latar tempatnya. Saya excited dengan beberapa penjelasan budaya Jawa yang tidak saya dapatkan selama ini. Padahal saya asli orang Jawa. Di ‘Canting’ ini saya jadi tahu makna tembang macapat dan makna pakaian pengantin adat Jawa dengan sangat gamblang. Pengetahuan tentang motif batik pun dijabarkan dengan sangat jelas di ‘Canting’ ini. Jadi tidak hanya cerita percintaan saja yang didapatkan, tetapi juga penjelasan ilmu budaya Jawa, dan wejangan dari simbok dan Hadi yang menyejukkan hati.

Membaca ‘Canting’, seolah tak hanya menghabiskan waktu dengan membaca cerita cinta saja. Tetapi juga membaca pengetahuan tentang warisan budaya Indonesia yang harus tetap kita lestarikan.
Bagaimana dengan kamu? Sudahkah kamu membaca ‘Canting’?


#ReviewCantingBlog
#DemamCanting
#NovelCanting
#NovelKMO
#NovelInspirasi

Anakku Mengompol?



Meskipun di usia 2 tahun syaraf otot springer anus anak sudah matang. Bukan berarti anak bisa terbebas dari masalah ompol. Terkadang secara tidak sadar anak masih mengompol, sehingga membuat ibu marah. Hal inilah yang akan mencederai fitrah anak. Beberapa masalah yang akan timbul ketika anak tercederai:

a. Keras kepala
b. Melakukan sesuatu tanpa memikirkan orang lain (egois)
c. Kikir, karena terdidik menjadi orang yang tidak pernah melakukan kesalahan
d. Anak menjadi malu

Agar anak tidak memiliki sifat-sifat di atas, sudah selayaknya orang tua memberikan respon yang tepat ketika anak mengompol. Sehingga fitrah seksualitas anak dapat dipupuk dan kehidupan seksualitas anak tidak terganggu.

Beberapa tips yang bisa dilakukan ibu ketika anak mengompol:

a. Tidak mengeluarkan emosi negatif

Sebagian orang tua akan merasa sangat kesal ketika mengetahui anaknya mengompol. Kekesalan orang tua akan meluap dengan berbagai manifestasi yang cenderung kepada emosi negatif. Emosi negatif yang sering anak terima akan memberikan manifestasi buruk pada diri anak. 

Anak tidak hanya akan mengalami trauma, anak juga akan memiliki perangai negatif jika hanya ada cercaan pada dirinya. Anak akan mengalami kemunduran mental akibat sering dicerca dan dimarahi. Saat anak ingin buang air, anak cenderung akan malu mengatakan kepada orang tua karena takut dimarahi. Sehingga anak akan mengompol dan hal ini akan terus menerus terjadi pada diri anak karena tidak adanya rasa percaya diri pada anak.

b. Berikan teladan

Memberikan teladan yang baik ketika anak akan buang air menjadi modal awal pembentukan jati diri anak. Selain untuk membentuk rasa percaya diri pada anak, juga akan membantu anak dalam mengenali adab ketika anak buang air.

Memberikan teladan bukan dengan cara anak diikutkan ketika orang tua akan buang air. Tetapi bisa dengan membacakan cerita atau kisah teladan. Ataupun memberikan contoh saat orang tua hendak memasuki kamar mandi sesuai syariat agama. Teladan yang diterima anak akan masuk dan diterima oleh otaknya, sehingga menjadi sebuah sikap dan kebiasaan hingga anak dewasa kelak.

c. Apresiasi anak ketika sudah buang air di tempat yang tepat

Apresiasi yang diterima anak akan mempengaruhi rasa percaya diri yang diterima anak. Saat apresiasi diterima anak, anak akan diakui keberadaannya. Sehingga timbul sikap terbuka, tanggung jawab, dan percaya diri pada anak.

Beberapa ungkapan bisa diberikan kepada anak. Misalnya,
Hebat sekali kamu nak, sudah bisa cebok sendiri di kamar mandi..
Atau
Anakku pintar, besok kalau mau pipis langsung ke kamar mandi ya..

d. Tidak memberikan minuman yang berlebih ketika hendak tidur

Memberikan terlalu banyak minuman kepada anak ketika hendak tidur akan mempengaruhi pola tidur anak karena sering terbangun akibat anak ingin melakukan buang air. Jika anak diberikan minuman manis (seperti sirup atau teh) ketika hendak tidur, anak akan lebih sering melakukan buang air karena kadar glukosa dalam darahnya meningkat. Hingga tak jarang anak akan mengompol di tempat tidur.

Memberikan cukup minuman akan membantu anak dalam proses tidurnya. Air putih menjadi alternatif terbaik minuman yang diberikan kepada anak ketika hendak tidur. Selain itu, jika anak masih belum disapih. Memberikan air putih dapat menjadi pilihan kedua dalam usaha ibu menyapih anak.

e. Membiasakan buang air sebelum tidur/bepergian

Pembiasaan yang dilakukan kepada anak akan membekas di pikiran anak. Sehingga menjadi kebiasaan anak dan akan rutin dilakukan anak. Membiasakan buang air pada anak harus dilakukan sejak dini karena akan terpatri pada diri anak.

Orang tua juga harus memperbanyak diri bersikap sabar kepada anak. Adakalanya anak enggan diajak untuk buang air, sehingga perlu cara jitu untuk meruntuhkan pendirian anak. Orang tua bisa membujuk anak atau berkisah kepada anak. Dan yang terpenting tanpa adanya embel-embel hadiah atau hukuman ke anak.

Sex Education dan Fitrah Seksualitas Anak (part 1)



Pemberian sex education harus dilakukan sejak dini kepada anak. Saat anak lahir di dunia anak sudah memiliki fitrah yang sudah terinstal oleh Sang Pencipta. Sebagai orang tua, pemegang amanah terbesar dariNYA harus menjaga fitrah dan menumbuhkannya sesuai perkembangan usia anak.

Cedera fitrah pada anak akan sangat berpengaruh kepada perkembangan anak ketika telah mencapai masa aqil balighnya. Anak yang tercederai fitrahnya dapat mempengaruhi kehidupan sehari-harinya dan kehidupan sosialnya.

Fitrah seksualitas menjadi salah satu fitrah yang harus ditumbuhkan oleh orang tua sejak dini. Saat fitrah seksualitas tumbuh sesuai dengan perkembangan usia anak, maka saat anak mencapai usia aqil baligh, anak dapat bertanggung jawab terhadap identitas seksual yang telah Allah berikan kepadanya.

Sex education tak hanya memberikan pemahaman kepada anak mengenai kehidupan seksualnya. Dengan sex education juga anak akan belajar tentang aqidah dan keimanan, ibadah, dan juga tentang akhlak. Sehingga kelak anak akan menjadi manusia yang beradab dan jauh dari segala kejahatan dan perilaku seksual menyimpang.

Peran orang tua dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anak harus terus dijalankan. Meskipun fitrah akan terlihat dengan sendirinya, orang tua dan lingkungan harus tetap terlibat agar pertumbuhannya baik sesuai dengan tahapannya.

Bagaimana jika fitrah seksualitas anak tercederai?

Pengaruh lingkungan dan kurang pedulinya orang tua terhadap kehidupan seksualitas anak dapat menyebabkan fitrah seksualitas anak terlewat bahkan cedera. Berbagai permasalahan muncul sebagai akibat dari fitrah anak yang tercederai. Sebagai contoh, anak yang tinggal di lingkungan lokalisasi memiliki skema pemikiran bahwa melakukan hubungan seksual di luar pernikahan merupakan hal yang wajar. Sehingga tak jarang anak di lingkungan lokalisasi akan melanjutkan hidupnya sebagai pelaku yang terlibat di daerah lokalisasinya.

Tazkiyatun nafs atau pensucian jiwa menjadi salah satu cara untuk mengembalikan fitrah seksualitas anak yang sudah tercederai. Tazkiyatun nafs bertujuan agar ruh dan hati menjadi lebih bercahaya. Sehingga orang tua yang telah melakukan tazkiyatun nafs akan lebih mudah mengembalikan fitrah seksualitas anak yang tercederai atau menyusulkan fitrah anak yang terlewatkan.

Saat tazkiyatun nafs ini berhasil, akan nampak perubahan yang berdampak pada makin menguatnya rasa optimisme dan rasa rileks sekaligus semangat dalam memperbaiki diri. Sehingga saat tazkiyatun nafs ini berhasil, orang tua dan anak akan merasakan dampak yang positif dalam kehidupannya.

Dengan tazkiyatun nafs yang dilakukan oleh orang tua akan berdampak pada kesadaran orang tua dalam mendampingi dan mendidik anak. Dalam hal ini, sex education menjadi kunci dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anak.

Saat proses tazkiyatun nafs ini berhasil, hal yang merasakannya pun tak hanya oleh salah satu orang saja. Selain diri sendiri yang bisa merasakan dampak dari pensucian jiwa ini. Anak juga akan mendapatkan pendidikan yang selayaknya ia dapatkan sesuai dengan perkembangan usia anak. Pasangan pun juga akan merasakan dampaknya. Jiiwa menjadi tenang, lebih bebas dam merdeka, dan tidak takut terhadap apapun selain kepada Allah. Sehingga diri sendiri bisa menghadirkan rasa optimisme dan rileks dan harapaan tertingginya hanya digantungkan kepada Allah.

Tahapan Fitrah Seksualitas Anak dan Cara Pemberian Sex Education

Fitrah seksualitas harus ditumbuhkan sedini mungkin. Bahkan saat anak masih bayi dan belum mampu berbicara dan berjalan, orang tua harus mulai menumbuhkan fitrah seksualitas anak.

Pemberian sex education pada anak harus disesuaikan dengan perkembangan usia anak. Anak yang mengerti dan memahami tentang dunia seksualitasnya akan lebih bertanggungjawab terhadap identitas seksual yang telah diberikan kepadanya. Sehingga penyimpangan terhadap fitrah seksualitas anak dapat dihindari.

Sex Education pada Anak Usia 0-2 Tahun

Jika banyak anggapan bahwa sex education dimulai saat anak menginjak usia baligh, maka anggapan tersebut kurang tepat. Sex education bisa dimulai sejak anak lahir di dunia.

Pada tahap awal inilah pembentukan fitrah seksualitas anak di mulai. Dari tahap awal ini nanti fitrah seksualitas, fitrah keimanan, dan fitrah perkembangan anak mulai terbentuk.

Menyusui, Langkah Pertama Sex Education pada Anak

Menyusui menjadi langkah awal pendidikan seksualitas pada anak. Dengan menyusui, maka fitrah anak mulai terbentuk. Saat menyusui inilah, anak akan merasakan kenikmatan menghisap ASI melalui puting ibu. Di sinilah cikal bakal fitrah seksualitas anak mulai terbentuk.

Menyusui secara langsung selain memiliki beberapa manfaat bagi ibu dan anak juga bisa menumbuhkan fitrah keimanan pada anak. Dengan menyusui langsung, anak belajar mengenal keimanan untuk yang pertama kalinya. Sehingga bisa menguatkan perkembangan fitrah seksualitas pada anak kelak di usia aqil balighnya.

Selain itu, dengan menyusui secara langsung diharapkan anak dapat mengetahui batasan aurat sejak dini. Pada saat menyusui, hanya anak yang disusui sajalah yang diperbolehkan melihat aurat ibu bagian atas. Jika memiliki anak sebelumnya (baca: kakak), sang kakak tidak diijinkan melihat aurat ibu bagian atas dan menyusui hanya dilakukan dan dinikmati oleh ibu dan anak bayinya saja. Sehingga terjalin keintiman hubungan antara ibu dan anak bayinya dan di sinilah bonding anak dan ibu terbentuk.

Penguatan bonding antara ibu dan anak pun mulai tumbuh dengan menyusui secara langsung. Bagi anak laki-laki, bonding akan berpengaruh di usia aqil balighnya, anak laki-laki sudah memiliki cinta pertamanya, yaitu dengan ibunya. Sehingga anak akan terhindar dari bahaya pergaulan dengan lawan jenis hingga kepada terhindarnya anak pada penyakit menular seksual, terlebih khusus penyakit HIV/AIDS. Sedangkan bagi anak perempuan, menyusui secara langsung akan berdampak selain untuk meningkatkan rasa kepuasan anak juga untuk mengajarkan sifat feminin pada anak.

Penguatan bonding ini tidak hanya akan dirasakan saat anak masih berusia dini saja. Penguatan bonding akan berasa ketika anak mencapai usia aqil baligh. Tentunya di sini banyak manfaat yang dirasakan anak dan ibu. Sehingga hubungan birrul walidain antara anak dan ibu akan terjalin hingga ajal menjemput.

Bagaimana jika sang ibu tidak bisa menyusui secara langsung?

Beberapa penelitian terbukti bahwa dengan menyusui, kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi. Selain itu, banyak manfaat lain yang bisa dirasakan ibu dan anak.

Menyusui merupakan sebuah kemampuan alami yang dimiliki oleh seorang ibu. Jadi, tidak ada alasan bagi seorang ibu untuk tidak memberikan anugerah dari Allah dengan memberikan susu formula pada anaknya. Secara alami, ASI terbentuk bergantung pada kebutuhan bayi akan ASI (supply on demand). Semakin banyak ASI yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula produksi ASI.

Bagi ibu pekerja memberikan ASI perah jauh lebih banyak manfaatnya dibanding dengan memberikan susu formula. Selain produksi ASI bisa terjaga, saat ibu pekerja kembali ke rumah bisa menikmati romantisme dengan anak dengan menyusui secara langsung.

Sex Education, Penting Atau Sia-Sia?



Sex education atau yang biasa lebih dikenal dengan nama pendidikan seksualitas menjadi pendidikan yang vital bagi kehidupan anak saat berusia baligh kelak. Dengan sex education ini, anak bukan diajarkan tentang apa itu seks yang sering dianggap tabu oleh masyarakat, atau bukan diajarkan tentang bagaimana cara berhubungan seks. Tetapi dengan sex education ini, anak diharapkan dapat bertanggungjawab terhadap kehidupan seksualitasnya sendiri, sehingga anak bisa terhindar kehamilan tidak diinginkan hingga pada terhindarnya infeksi menular seksual (IMS), terutama HIV/AIDS.

Berbicara tentang sex education bukan tentang agama dan budaya dalam masyarakat saja. Sex education pun berkaitan luas dengan kehidupan sosial dan kesehatan seseorang. Bahkan dengan sex education, pemerintah banyak menggalakkan program seksualitas dan kesehatan reproduksi pada anak usia sekolah.

Sex Education dan Permasalahannya dalam Masyarakat

Sex education sering dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Bahkan ketika sex education masuk dalam ranah pendidikan formal pun pengajar kurang memberikan pendidikan seksualitas yang baik dan benar. Dalam lingkup keluarga di rumah pun, pendidikan seksualitas harus diajarkan kepada anak sejak dini. Bukan hanya diberikan ketika anak sudah mengalami masa pubertas atau lebih dari itu.

Anggapan tabu pendidikan seksualitas pada anak menyebabkan anak mencari informasi sendiri tentang apa yang ingin anak ketahui tentang kehidupan seksualitasnya. Anak akan terus mencari sumber informasi melalui internet atau melalui temannya, tanpa anak tahu informasi yang diperolehnya benar atau tidak. Informasi yang kurang tepat inilah yang akan menyebabkan berbagai macam permasalahan kehidupan seksualitas anak.

1. Adanya Orientasi Seksualitas Anak yang Tidak Sesuai dengan Fitrahnya

Maraknya LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) menyebabkan trend gaya hidup anak pun mengikuti. Banyaknya acara televisi yang menampilkan sosok lemah gemulai pada diri seorang laki-laki membuat persepsi masyarakat, terutama remaja menjadi berubah. Seorang laki-laki yang harusnya bersikap maskulin, jika bersikap feminin. Maka dianggap wajar oleh masyarakat di zaman sekarang.

Adanya pengaruh buruk dari masyarakat yang cenderung permisif pun menjadikan anak yang kurang mendapat pendidikan seksualitas yang baik akan mudah ikut tergerus arus pergaulan dalam masyarakat.
Tidak tahunya ada terhadap identitas seksualnya sejak dini akan mengakibatkan kegalauan anak ketika memasuki usia baligh. Sehingga dengan mudahnya anak beralih identitas seksual yang telah dimilikinya dan hal inilah yang akan mencederahi fitrah seksualitasnya.

2. Kehamilan Tidak Diinginkan di Usia Dini

Indonesia yang menjunjung tingggi budaya ketimuran, kini mulai sedikit demi sedikit mengikuti budaya kebaratan yang memperbolehkan adanya pergaulan bebas. Anak yang kurang mendapat kasih sayang dari orang tua dan tidak mendapat pendidikan seksualitas yang baik akan cenderung lebih mudah terpengaruh oleh derasnya pergaulan di luar rumah. Hingga tak jarang tren pacaran anak zaman sekarang pun berubah.

Tren pacaran anak zaman sekarang yang cenderung permisif akan memperbolehkan pacarnya untuk melakukan KNPI (Kissing, Necking, Petting, Intercourse). Budaya barat yang terus menerus menggerus budaya ketimuran di Indonesia, kini banyak dilakukan oleh anak di bawah umur. Hingga tak jarang banyak anak di masa sekolahnya harus putus sekolah karena hamil.

Kehamilan di usia dini inilah yang menyebabkan banyaknya masalah lainnya yang akan mengikuti. Jika anak yang belum siap mental dan fisiknya untuk hamil, maka akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Jika anak tidak mengehendaki janinnya, maka anak akan menggugurkan janin dengan cara yang kurang aman. Selain berpengaruh pada janin yang akhirnya meninggal, masalah seperti kematian pada yang mengandung pun harus diwaspadai. Kalaupun janin yang dikandung tidak meninggal, maka akan mengakibatkan janin yang dikandung mengalami kecacatan setelah dilahirkan.

Jika lebih memilih mempertahankan kehamilan juga akan berpengaruh pada diri ibu dan anaknya. Seseorang yang hamil terlalu muda akan berakibat pada kematian ibu di usia muda, ataupun kurang pemahaman dengan perawatan anak setelah melahirkan. Selain bayi yang dilahirkan kurang perawatan, masalah lain seperti gejolak ibu setelah melahirkan di usia muda pun akan bertambah.

Di masyarakat, menikah sebelum melahirkan banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat. Jika kedua pasangan tidak memiliki fisik dan mental yang kuat sebelum mrnikah. Maka akan timbul berbagai masalah dalam pernikahannya, dan paling berat akan memunculkan perceraian antar pasangan.

3. Merebaknya Infeksi Menular Seksual (IMS)

Lingkungan sosial yang cenderung permisif akan menyebabkan mudahnya seseorang melakukan pergaulan bebas. Anak akan cenderung bergonta-ganti pasangan ataupun melampiaskannya ke tempat-tempat lokalisasi dan karaoke. Sehingga tak jarang kita temukan makin meningkatnya prevalensi penyakit menular seksual. Seperti gonorhea ataupun clamidia. Bahkan infeksi seperti HIV/AIDS sudah banyak menyerang remaja yang bukan keturunan anak pengidap HIV/AIDS.

Tentu saja hal ini harus diwaspadai para orang tua akan pergaulan anaknya. Pendidikan seksualitas bukan hanya diberikan oleh sekolah atau lembaga lain yang berwenang. Tetapi, peran orang tua di masa muda anak harus lebih dipahami anak dengan terbuka dan benar.

Daerah Kekuasaan Kucing

Yang di rumah pelihara kucing atau ada kucing yang sering menjajah rumah pasti sebel banget kalau menemukan kucing sedang BAK sembarangan. Selain bau pesing, pastinya pipisnya si kucing bikin najis.

Lalu, apakah semua kucing akan berperilaku yang sama?

Ternyata tidak semua kucing memiliki kebiasaan BAK sembarang. Kucing jantan memiliki kecenderungan untuk melakukan BAK sembarangan. Atau kalau dalam istilah dinamakan spraying.



Spraying merupakan salah satu cara kucing untuk menandai daerah kekuasaannya, biasanya kucing menyemprotkan air kencingnya di suatu tempat dalam volume air kencing yang amat sedikit dibanding dengan BAK kucing sesungguhnya. Spraying ini hanya dilakukan oleh kucing jantan dalam rangka menandai wilayah kekuasaannya dari para kucing jantan lainnya.

Baca Juga : Tentang Kucing


Bagaimana jika ternyata salah satu bagian rumah menjadi daerah kekuasaan kucing?

Bagi yang memelihara kucing di rumah, terutama kucing jantan, harus ekstra waspada pada najis jika sewaktu-waktu salah satu bagian rumah menjadi tempat spraying si kucing. Biasanya kucing yang melakukan spraying merupakan kucing dewasa, jika kucing masih kitten (usia di bawah 1 tahun), kucing hanya melakukan BAK sembarang jika tidak diajarkan BAK di tempatnya sedini mungkin.

Jika mempunyai kucing jantan yang sudah dewasa, harap diperhatikan bagian rumah dan perabot yang biasanya digunakan kucing untuk melampiaskan fitrah kekucingannya tersebut. Biasanya kucing akan melakukan spraying di pintu almari, tembok rumah yang menurutnya strategis, bahkan kucing juga melakukan spraying di kendaraan pribadi.

Mengetahui Obyek Spraying Kucing

Aroma yang ditimbulkan tentunya akan sangat mengganggu kenyamanan kita, dan kita pun harus tahu bagian mana yang sering dijadikan obyek spraying si kucing. 

Jika kita sudah mengetahui obyek spraying kucing, kita harus dengan sigap membersikannya. Selain untuk menghilangkan najis, membersihkan bekas spraying kucing juga bertujuan untuk mencegah agar kucing tidak lagi melakukan hal yang sama di tempat tersebut.

Membersihkan Bekas Spraying ala Saya

Membersihkan bekas spraying kucing tentunya harus memperhatikan cara membersihkan najis. Meski tidak seberat najis mugholadoh, tetap membersihkan najis kucing harus sempurna. Caranya pun hampir sama dengan membersihkan najis pada umumnya.

Pertama, bersihkan najis bekas spraying kucing. Biasanya bekas spraying hanya sedikit, dan karena jangkauan spraying kucing cukup luas dan terkadang kasat mata, membersihkannya tentu saja dengan  perkiraan luas spraying si kucing. Media yang paling simpel digunakan adalah dengan tisu, meski tak ramah lingkungan. Selain simpel, dengan tisu maka kita tidak perlu lagi membersihkan najis jika membersihkannya menggunakan kain.

Kedua, guyur dengan air. Untuk tempat bersih dan suci, gunakan air yang bersih dan mensucikan. Dan jangan lupa setelah itu keringkan. 

Ketiga, untuk mencegah kucing tidak melakukan spraying lagi. Gunakan pewangi sampai bau pesing bekas spraying kucing hilang. Meski kita sudah tidak mencium bau pesing, kucing tetap bisa mencium bekas sprayingnya. Kita bisa menggunakan beberapa pewangi. Biasanya saya menggunakan karbol, pemutih, dan terakhir saat mengepel saya gunakan cairan pewangi lantai. Dan jika kondisi lantai sudah kering, biasanya saya semprotkan parfum ruangan ke bagian bekas spraying kucing.

Bagaimana pun spaying merupakan salah satu fitrah kehewanan kucing yang alami dalam rangka mempertahankan fitrahnya sebagai kucing. Dengan spraying kucing memiliki kemampuan alami dalam mempertahankan diri dan daerah kekuasaannya. 

Bagi para pemilik kucing, spraying juga bisa diartikan kucing jantan sudah mengalami fase kucing dewasa. Biasanya kucing akan mengalami fase spraying yang pertama kalinya pada umur sekitar 9-12 bulan. Dengan spraying inilah kucing akan tumbuh dan berkembang sebagai kucing peralihan dari kitten menjadi kucing adult (atau dalam fase manusia dinamakan fase remaja). Pada fase inilah kucing jantan juga bersiap mencari kucing betina untuk melakukan perkawinan.

Meskipun kondisi seperti ini sangat menjengkelkan para pemilik kucing. Ketahuilah bahwa memukul kucing sangat dibenci Rasulullah. Maka dari itu, bagi yang sedang memelihara kucing, peliharalah kucingmu sebaik mungkin dan berikan kasih sayang kepada kucing karena bagaimanapun kucing juga memerlukan kasih sayang dari pemiliknya.